Sabtu, 22 Januari 2011

Keberkahan Yang Tak Terduga

Pernah ada seorang bapak, Owner Perusahaan Konsultan Manajemen SDM di Jakarta datang bersama istrinya ke Rumah Amalia. Logika duniawinya tidak pernah memahami bagaimana shodaqoh bisa menjadi pembuka pintu rizki. Saat beliau diajak istrinya untuk datang ke Rumah Amalia awalnya tidak menerima mengingat kondisi finansialnya yang tengah redup. 'Saya ini sedang dalam problem penghasilan, masa malah disuruh shodaqoh sama istri?' Begitu ucapnya. Istrinya yang mendengar komentar suami malah senyum-senyum. Lantas kami mengajaknya berdoa bersama memohon kepada Allah agar apa yang menjadi niatnya diijabah.

Alhamdulillah, dua bulan kemudian beliau mendapatkan proyek lumayan besar untuk bisa membiayai opeasional perusahaannya dibidang Konsultan Manajemen SDM, 'Alhamdulillah, Sekarang saya sedang membantu pembenahan Manajemen SDM di beberapa perusahaan Mas Agus,' tutur beliau. Pekerjaannya sebagai konsultan sampai kini menjadi padat, banyak orang yang tidak percaya. Diperkirakan perusahaannya tidak akan bertahan lama malah yang terjadi perkembangan perusahaannya boleh dibilang membaik. Orang sering mengatakan padanya bahwa sukses bisnis harus banyak jaringan, effort yang tinggi ternyata semua teori itu runtuh karena ada banyak hal yang tidak pernah diduga oleh siapapun yaitu rizki diatur oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Maka sejak itu kebiasaan bershodaqoh tidak pernah lagi ditinggalkan. Setiap bulannya senantiasa ia sisihkan dan itu membuat perusahaannya semakin maju. Bahkan kini beliau berusaha mengamalkan kebiasaan untuk memberikan harta yang dicintainya karena keyakinannya mendapatkan keberkahan yang tidak pernah diduga, keberkahan yang tidak diduganya seperti perusahaannya semakin maju, keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan bagi beliau dan keluarganya. Pernah beliau panik ketika anaknya terkena Demam Berdarah yang hampir merenggut nyawa sang buah hati akhirnya bisa sembuh dan selamat dari kecelakaan fatal yang terjadi mobil yang dikendarainya bertabrakan, semua itu terjadi karena kasih sayang Allah pada dirinya dan keluarganya sebagai berkah dari kebiasaan bershodaqoh. Subhnallah.

by: M. Agus Syafii

Jumat, 21 Januari 2011

Kiat Mengatasi Trauma

Pernah ada seorang bapak separuh baya datang ke Rumah Amalia mengeluh karena kegelisahannya sudah membuatnya tidak bisa tidur, cemas & selalu berkeringat dingin. ia ingin menangis tanpa sebab, ketakutan yang tidak jelas apa yang telah membuatnya takut. ketika memaksakan dirinya kerja, kepalanya sakit dan pengennya rebahan sampai oleh atasannya diberikan cuti untuk beristirahat. Ia merasakan kekosongan dalam jiwa, perasaan takut kehilangan dan takut mati seringkali muncul tiba-tiba. Semua proses yang dirasakan secara sadar bahkan dirinya bertanya, 'kenapa saya jadi seperti ini ya Mas Agus?' Sejak seminggu yang lalu ia sukar tidur, meski sudah mengantuk, mata tidak dapat dipejamkan. Setiap berangkat kantor tubuhnya terasa sakit semua. dadanya terasa nyeri. Dipagi hari ia mengalami 'bad mood'. Sekalipun dikantor banyak orang, ia merasa takut bertemu orang banyak, Suatu ketika diajak istrinya untuk kondangan, tiba-tiba ia merasa takut bertemu dengan banyak
orang. Sampai harus meninggalkan istrinya kondangan sendirian.

Ternyata setelah ditanya kenapa hal itu bisa terjadi, ia menceritakan bahwa lima tahun yang lalu ia mengalami kecelakaan mobil. Kecelakaan itulah yang menyebabkan trauma berkepanjangan. Ketika trauma itu tersimpan rapi tidak ada orang yang bisa membantunya untuk mengeluarkan perasaan ketakutan pada saat itu. Tidak ada yang memberikan jalan keluar untuk memahami apa yang terjadi dan harus apa yang dilakukan untuk memahaminya. Semua orang beranggapan trauma itu sudah selesai karena ia sudah menunjukkan sudah tenang, sudah bisa tertawa dan bisa ngobrol santai. Tidak ada seorangpun yang tahu bahwa trauma itu masih tersimpan dalam ingatannya. Dan sekarang trauma itu muncul kembali. Ia menangis tanpa sebab, tiba-tiba dirinya merasa kosong, pernah seolah ada yang membisikkan untuk berlari ditengah jalan rayanya. kemampuan diluar kesadarannya itulah yang mulai mengontrol dirinya. cara berpikir dan emosinya.

Trauma adalah peristiwa yang menakutkan, menyedihkan dan mengkhawatirkan, atau kejengkelan yang sangat luar biasa. Pada saat peristiwa itu terjadi sadar dirinya tidak memahami apa yang sedang terjadi atau ketidakmampuannya untuk menerima sebuah realitas seperti kehilangan orang yang dicintai atau karena perpisahan. Proses ketidakpahaman dan penolakan inilah yang membuat ketakutan-ketakutan terus berkembang sehingga reaksi akut berupa kecemasan, tenang, bayang-bayang masa lalu terus datang menghantui. Kalau sudah seperti itu yang yang paling penting dilakukan adalah perasaan menerima apa yang telah terjadi dan mensyukurinya kehidupan sebagai sebuah anugerah dari Allah akan mampu meredakan traumanya. Gunakan dzikir dengan menyebut Asma Allah untuk mengeluarkan semua perasaan yang tidak dapat dipahaminya itu. Berdzikir dengan menyebut dengan menyebut Asma Allah dalam beberapa hari ada perasaan tidaknyaman namun proses akan berlangsung sampai menuju
ketenangan hati. Selanjutnya jadikanlah dzikir dengan menyebut Asma Allah sebagai kegiatan yang menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari agar trauma tidak muncul kembali.

'Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.' (QS. ar-Raad : 28).

by: M. Agus Syafii

Memaafkan Lebih Membahagiakan Daripada Membenci

Disaat dalam kesendirian dan kesepian begitu berat beban hidup ini ketika kita disakiti atau didzalimi justru oleh orang yang kita sayangi atau orang lain, mengadu kepada Allah dengan tanpa disadari air mata itu mengalir membasahi pipi, tak kuasa untuk dibendungnya karena perih dihati, 'Ya Allah, bagaimana caranya menyembuhkan luka hati ini?' Ujian, cobaan tak kuasa untuk dipikulnya sendiri. Suatu yang mustahil untuk mengubah apa yang sudah terjadi karena luka itu teramat perih. Marah,dendam dan kecewa campur aduk, 'kamulah penyebab aku menderita begini!' Aku akan hancurkan kamu!' jika kita telah tersakiti begitu hebatnya kemarahan, hati menjadi mudah terkotori dengan nafsu membalas dendam dan ingin kembali menyakiti perbuatan orang yang telah menyakiti hati.

Kebahagiaan atau penderitaan tidak perlu mencari siapa yang bersalah, atau yang menyebabkan hidup anda menderita. Anda harus mampu memaafkan orang lain yang telah menyakiti hati anda. Mohonlah ampunan kepada Allah untuknya. Sebenarnya anda termasuk orang yang diberikan rahmat oleh Allah. Jika anda disakiti berarti anda sedang teraniaya. Orang yang teraniaya adalah orang yang sedang diuji sekaligus diberikan kemudahan oleh Allah. Allah memberikan dua pilihan membalas perbuatannya atau memaafkan. Jika anda tidak membalas tetapi bersabar & memaafkan orang yang telah menyakiti anda maka Allah akan memberikan ampunan dosa-dosa anda dan Allah menganugerahkan kepada anda kehidupan yang lebih sehat, indah dan membahagiakan bagi anda.

'Dan bagi orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan dzalim mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang dzalim. Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada dosa atas mereka. Sesungguhnya doa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas dimuka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya perbuatan demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.' (QS. Asy-Syuura' 39-43).

by: M. Agus Syafii