Jumat, 31 Desember 2010

Indahnya Kasih Sayang

Ada dua saudara kakak beradik yang bekerja sama2 sebagai petani. Tahun ini panen sang kakak berlimpah. Dirinya berpikir hendak memberikan sebagian hasil panen kepada adiknya yang memiliki banyak anak. Suatu malam, sang kakak mengantar sekarung beras yang cukup besar didepan pintu rumah adiknya. Paginya dia menghitung karung beras. Betapa kaget dia karena jumlahnya sama dengan sebelum diberikan kepada sang adik. 'Ah, masa sih, masih sama jumlahnya. aku mau kirim lagi ke rumah adikku sekarung lagi.'

Ditengah malam yang gelap dia mengantar sekarung yang besar lagi ke depan pintu rumah sang adik. Paginya ketika dia sedang memeriksa lumbung hasil panennya masih jumlah yang sama. Untuk ketiga kalinya dia mengirimkan beras ke rumah sang adik. Malam itu terang bulan. Seseorang terlihat begitu berat memanggul beras lewat di depan sang kakak, ternyata itu adalah adiknya. Sang adik menurunkan beras yang begitu berat dipanggulnya. Nampak mata mereka berkaca-kaca, tanpa terasa air mata itu mengalir dipipinya. Mereka sang menatap dan mengerti apa yang sedang terjadi. Saling menolong, saling memperhatikan, saling memberi semangat dan saling berbagi suka maupun duka. Itulah indahnya kasih sayang.

Teman, sungguh indahnya bila kita hidup saling berbagi dalam suka maupun duka, saling menolong, saling memberi semangat seperti gambaran dua saudara kakak beradik dalam cerita diatas. Nabi Muhamad Shalallahu Alaihi wa Salam mengajarkan kepada kita, 'Perumpamaan orang2 mukmin dalam menjalin cinta dan kasih sayang diantara mereka bagaikan tubuh yang satu, apabila ada anggota tubuh yang merasa sakit maka seluruh anggota tubuh yang lainnya merasa demam dan tidak bisa tidur.' (HR. Muslim).

by: M. Agus Syafii

Kamis, 30 Desember 2010

Mensyukuri Yang Ada

Ada seorang petani yang memiliki sebidang tanah. Pada suatu hari tetangganya mengatakan kepadanya, 'Ada batu berlian yang mahal harganya, jika kamu mendapatkan satu batu saja berlian maka kamu akan jadi orang yang kaya.' karena terobsesi ingin menjadi orang kaya, petani itu tidak bisa tidur semalaman dan memutuskan untuk menjual tanahnya, pergi untuk mencari batu berharga. Bulan demi bulan berlalu sampai uangnya habis tetapi tidak menemukan satupun batu berlian itu. Akhirnya sakit dan meninggal dunia.

Sementara orang yang membeli tanah itu menemukan batu yang aneh ketika mengolah tanahnya. Batu itu ternyata batu berlian dan dia menjadi kaya raya karena batu berlian melimpah tertimbun ditanah miliknya.

Teman, Begitulah kehidupan seringkali kita tidak menghargai apa yang ada pada diri kita dan memandang rumput tetangga lebih hijau. Iri dengan orang lain padahal sesungguhnya Allah melimpahkan anugerah di dalam hidup kita. Sebenarnya yang kita perlukan mengucap puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan berusaha 'tanah' kita sebaik mungkin untuk menemukan 'berlian-berlian' yang indah yang kita miliki saat ini.

by : M. Agus Syafii

Senin, 27 Desember 2010

Cara Mudah Mengatasi Kecemasan

Pernah ada seorang perempuan muda yang ke Rumah Amlia mengeluh tentang kecemasan yang dirasakannya. Dari raut mukanya terlihat tegang dan cemas. Duduknya tak bisa diam, gugup dan bicaranya tidak bisa lancar. yang terus menghantuinya jika berhadapan dengan pimpinan dimana tempatnya bekerja. Belum lama dia mendapatkan promosi jabatan, suatu hari dia kena marah luar biasa dari atasannya. Sejak itu kecemasan muncul setiap saat setiap kali hendak bertemu dengan atasannya. Sebelum bertemu sudah mengeluarkan keringat dingin. dirinya gemetar dan ketakutan. Beberapa waktu lalu dia kehilangan buku laporan yang harus diserahkan kepada atasannya. Sebelum bertemu dia merasakan jantungnya berdebar-debar, tubuhnya lemas dan terjatuh pingsan sampai harus dibawa ke Unit Gawat Darurat namun dokternya menyatakan dirinya sehat walafiat.

Beberapa hari kemudian, pada malam hari tidak bisa tidur. Pikirannya tidak bisa tidur. Kalut dan merasa tidak punya harapan karena sakitnya terus menerus muncul. Dokter memberikannya obat agar bisa tidur lelap. tanpa obat tidur dia tidak bisa tidur. Seringkali terbangun sekujur tubuhnya terasa panas. Setiap bangun tidur badannya terasa lelah tapi ingin tidur kembali tidak bisa. Dalam kondisi seperti dirinya pengen berhenti kerja namun takut tidak mendapatkan pekerjaan baru. Suaminya juga bekerja. Hubungan rumah tangga mengalami pasang surut dengan berbagai permasalahan. Kondisi kecemasan yang dialaminya berpengaruh kepada hubungan rumah tangga. Terkadang pertengkaran tidak bisa terhindarkan karena tidak adanya sebuah alasan.

'Mas Agus, bagaimana cara saya untuk menghadapi cemasan?' tanyanya. Cara mudah untuk mengatasi kecemasan, depresi dan kepanikan, saya menganjurkan berdzikir dan berdoa secara sungguh-sungguh dengan mengucapkan 'Hasbunallah wanikmal wakil' Cukuplah Allah (sebagai penolong) kami dan Dia sebaik-baik pelindung (QS. ali Imran : 173). Menyadarkan dirinya agar bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kekuatan yang besar. Pemulihannya begitu cepat disertai dengan kesungguhan berharap hanya kepada Allah.

Seminggu kemudian perempuan muda itu kembali ke Rumah Amalia diantar oleh sang suami, wajahnya terlihat segar dan senyumnya yang cerah, mengatakan kepada saya bahwa dirinya sudah tidak lagi meminum obat penenang, tidur sudah nyenyak dan kecemasan yang dirasakan sudah menghilang, hubungan dengan atasannya di kantor tidak lagi membuatnya ketakutan. Rumah tangganya lebih harmonis. Dalam penuturannya, 'Alhamdulillah Mas Agus, sejak saya berdzikir dan berdoa itu obat yang paling ampuh menyembuhkan penyakit saya.' Kebahagiaan itu hadir menyelimuti dirinya, bersama suami penuh kebahagiaan. Subhanallah.

'Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, mereka ditimpa suatu bencana dan mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karuna yang besar.' (QS. Ali Imran : 173 -174).

by: M. Agus Syafii

Jumat, 24 Desember 2010

Hidup Sehat Tanpa Mengeluh

Pernah ada seorang ibu muda bersama suaminya yang sempat berbincang bersama saya di Rumah Amalia. Ibu muda itu mengatakan sudah lama tidak bisa tidur. C nnnnnnnnnnnmemas, gelisah dan bingung karena tidak bisa tidur, 'setiap malam saya berusaha tidur namun saya tetap tidak bisa tidur, saya gelisah, bangun, tidur lagi. Saya suka marah melihat suami yang tertidur pulas sementara saya tidak bisa tidur.' Sampai oleh dokter dia dikasih obat penenang agar bisa tidur. 'Rasanya saya tidak bisa tidur tanpa obat itu, padahal saya pengen melepaskan diri dari ketergantungan obat tidur itu.' tutur ibu muda itu dengan wajah kusut, muka terlihat cemas dan tegang dengan didampingi suami penuh kesetiaan mendengarkan istrinya bercerita.

Hampir setiap hari saya mendengar keluhan, setiap hari selalu ada orang yang mengeluh seolah tiada hari tanpa mengeluh bahkan ada yang memiliki kebiasaan berganti-ganti dokter dan semua dokter jawabannya sama, 'anda tidak ada kelainan, anda hanya banyak pikiran.' karena berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan semuanya normal sehingga dengan keluhan tiada habisnya membuat dirinya benar-benar sakit bahkan seluruh keluarganya ikut sakit, tanpa disadari oleh dirinya telah menyebarkan kebiasaan mengeluh sakit sehingga anaknya juga mengeluh dengan keadaan yang sama, merasa dirinya sakit.

Gangguan ini biasanya disebut dengan gangguan 'Somatoform' atau yang dikenal dengan 'psikosomatis. ' Kalo tidak ditangani dengan baik maka penderita akan cemas, takut, tidak mampu dan hidupnya tidak berfungsi dengan baik, karena merasa selalu sakit, dikantor tidak banyak yang bisa ia perbuat, sering tidak masuk kantor, tidak tahu sakitnya apa karena tidak ada dokter yang bisa menyakinkan dirinya akan sakit yang dideritanya. Apakah hal ini merugikan? Tentunya saja hal ini merugikan selain merugikan diri sendiri, merugikan keluarga, tempatnya bekerja bahkan kecemasan dan ketakutannya menyebar kepada orang2 disekelilingnya dan masyarakat luas.

Lantas bagaimana untuk mengatasi bila anda mengalami hal seperti ini? Pertama, Berhentilah mengeluh. Bila anda mengalami peristiwa pada masa lalu yang membuat anda sakit hati, kecewa dan marah, biarkanlah itu berlalu. Upayakan untuk berhenti mengeluh kepada siapapun. Walaupun ada dorongan atau desakan ingin mengeluh bertahanlah, kalo bisa bertahan untuk tidak mengeluh itu berarti gangguan psikosomatis sudah dari setengahnya menurun. Kedua, Sebagai gantinya mengeluh gunakanlah berdzikir kepada Allah, untuk mengkonsentrasikan pikiran & curhatnya kepada Allah maka hati dan pikiran mampu dibersihkan dari segala kegelisahan, kecemasan dan kesedihan. Ketiga, berkumpullah dengan orang-orang yang berpikir positif sehingga anda mampu dipengaruhi oleh pikiran-pikiran yang positif dengan demikian anda mampu hidup sehat tanpa mengeluh.

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat ALlah hati menjadi tenteram.' (QS. ar-Raad : 28).

by: M. Agus Syafii

Hikmat Penderitaan

'Emangnya penderitaan ada manfaatnya?' begitulah tanya seorang teman. 'Loh jelas sekali banyak sekali manfaatnya,' jawab saya. Saya kemudian mencoba menjelaskan bahwa orang-orang yang hebat adalah mereka yang mampu mengarungi samudra penderitaan. Semakin menderita hidup seseorang maka kualitas hidupnya begitu sangat mengagumkan. Asal kita tahu bagaimana mengelola menderitaan menjadi keindahan, kebahagiaan dan kesehatan dalam hidup kita.

Pertama, Pengalaman penderitaan dalam hidup kita justru mengajarkan kita pada limpahan kasih sayang Allah Subhanahu Wa ta'ala agar kita semakin dekat dan taat kepadaNya, dengan demikian limpahan kasih sayang Allah akan memenuhi hati kita dan hati kita memancarkan kasih sayangNya untuk semua orang yang disekeliling kita. Kita bisa menjadi lebih sabar dan bijak dalam menghadapi kehidupan.

Kedua, penderitaan yang kita rasakan menjadikan kebahagiaan kita menjadi sempurna. Kebahagiaan sejati pada dasarnya adalah mengalami kegembiraan dan penderitaan secara seimbang. Hidup menjadi dinamis ketika semuanya datang silih berganti antara kebahagiaan dan penderitaan.

Ketiga, penderitaan membuat kita semakin peka terhadap penderitaan orang lain. Kita menjadi memiliki empati dan menghormati orang lain sebagai hamba Allah yang sama-sama dimuliakan. Kita tidak berani menghina, melecehkan, atau mencemooh orang lain karena kita merasakan betapa pahitnya sebuah penderitaan.

Keempat, ketika hati kita remuk redam, ingin menangis menangislah sesungguhnya apa yang kita rasakan sakitnya, dengan menangis merupakan salah satu cara untuk membersihkan hati kita. Menangislah kepada Allah agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menjalani hidup ini, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 'Apa yang disisimu akan lenyap dan apa yang disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an- Nahl : 96).

by: M. Agus Syafii

Kekuatan Tutur Kata Positif

Ada seorang perempuan yang bersuamikan koki, begitu pandainya sang suami memasak sehingga selalu menemukan kelemahan istrinya dalam memasak. Selalu ada komentar tajam dan pedas yang ia lontarkan. Sampai istrinya malas dan berhenti memasak. karena suatu musibah, suaminya meninggal dunia dan perempuan itu menikah lagi dengan karyawan disebuah perusahaan swasta.

Suatu hari istrinya bertanya, 'Pak, bagaimana masakanku?' Sang suami memuji bahwa seumur hidupnya baru kali ini makan makanan yang terenak didunia. Setiap kali hendak berangkat kerja suaminya selalu mengatakan, 'Mama, aku selalu ingin pulang cepat karena mau menikmati masakan mama.'Pujian itu semakin membuat istrinya gemar memasak. Sampai akhirnya membuat restaurant yang terkenal dengan masakan yang enak tiada duanya.

Teman, tutur kata yang positif akan mendorong kita dan memberikan kepercayaan diri. Sudah sepatutnya kita untuk bertutur kata yang baik dan positif untuk memberikan motivasi dan semangat untuk orang-orang yang ada disekeliling kita untuk meraih impian. Kata-kata yang positif adalah anugerah yang terindah yang mampu merubah dunia menjadi lebih lebih baik.
---
Bertutur katalah yang baik atau diam (HR. Muslim).

by:
M. Agus Syafii

Sepotong Kepala Ayam Untuk Ayah

Ketika sore sepulang kerja seorang suami melihat istri yang tertidur pulas karena kecapekan bekerja seharian di rumah. Sang suami mencium kening istrinya dan bertanya, 'Mah, udah sholat ashar belum?' Istrinya terbangun dengan hati berbunga-bunga menjawab pertanyaan suami, 'sudah yah..' Istrinya beranjak dari tempat tidur mengambil piring yang tertutup, sore itu istrinya memasak kesukaan sang suami. 'Lihat nih, aku memasak khusus kesukaan ayah.' Piring itu dibukanya, ada sepotong kepala ayam yang terhidang untuk dirinya.

Sang suami memakannya dengan lahap dan menghabiskan. Istrinya bertanya, 'Ayah, kenapa suka makan kepala ayam padahal aku sama anak2 paling tidak suka ama kepala ayam.' Suaminya menjawab, 'Itulah sebabnya karena kalian tidak suka maka ayah suka makan kelapa ayam supaya engkau dan anak-anak mendapatkan bagian yang terenak.' Mendengar jawaban sang suami, Terlihat butir-butir mutiara mulai menuruni pipinya. Jawaban itu menyentak kesadarannya yang paling dalam. Tidak pernah dipikirkan olehnya ternyata sepotong kepala ayam begitu indahnya sebagai wujud kasih sayang yang tulus kecintaan suami terhadap dirinya dan anak-anak. 'Makasih ya ayah atas cinta dan kasih sayangnya.' ucap sang istri. Suaminya menjawab dengan senyuman, pertanda kebahagiaan hadir didalam dirinya.

Teman, Kita seringkali mengabaikan sesuatu yang kecil namun memiliki makna yang begitu besar, didalamnya terdapat kasih sayang, cinta, pengorbanan dan tanggungjawab sekalipun sesuatu yang kecil itu adalah sepotong kepala ayam. Semoga cerita diatas kita bisa mengambil hikmah dengan mencintai setulus hati keluarga kita.

by: M. Agus Syafii

Rabu, 22 Desember 2010

Ibu, Kami Mencintaimu

Ada seorang pemuda menemui Rasulullah dan berkata, 'Wahai Rasul, ayah saya kini telah tiada, sedangkan ibu saya sudah tua. Kalau makan, saya haluskan dulu makanannya kemudian saya letakkan makanan itu ke dalam mulutnya, tak ubahnya anak kecil. Saya letakkan beliau dalam ayunan kain seperti bayi dan setelah itu saya mengayunnya sampai tertidur.'

Mendengar penuturan Rasulullah meneteskan air mata seraya mengatakan, 'Wahai anak muda, engkau telah mendapatkan keberhasilan yang sangat layak karena engkau memohon kepada Allah dengan hati yang bersih dan niat yang tulus dan Allah telah mengabulkan doamu.' Anak muda itu bertanya, 'Wahai Nabi, apakah saya sudah dapat menggantikan jerih payah ibu saya?' Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam Bersabda, 'engkau takkan pernah bisa menggantikan semua jerih payahnya bahkan satu rintihan di antara rintihan-rintihanny a pada saat melahirkan. Didunia ini tidak ada yang bisa bekerja keras yang melebihi dari yang dilakukan oleh seorang ibu.'

Teman yang berbahagia, Itulah sebabnya menghormati ibu adalah sebuah keharusan. Rintihan ibu ketika melahirkan diri kita, rintihan ibu di kala malam tiba dan bermunajat untuk anaknya akan selalu didengarkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kesuksesan seorang anak berarti munajat yang dipanjatkan ibu. Mari kita muliakan Ibu yang setiap rintihannya tak akan pernah kita sanggup untuk menggantikannya.

Ibu, kami mencintaimu. .

by: M. Agus Syafii

Keajaiban Doa Seorang Istri

Malam itu suara anak-anak Amalia membaca Surat Yasiin terasa meresap dalam hati. Ditengah kami kedatangan seorang ibu dan suami juga anak-anaknya. Doa bersama kami panjatkan dengan penuh kebahagiaan. Beliau seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak yang bekerja di perusahaan garment. Disaat rumah tangganya memasuki usia ke sepuluh tahun, parahara itu datang. Ibu dan suaminya sering bertengkar sehingga keadaan rumah tangga bagaikan neraka. Akhirnya mereka memutuskan berpisah. Ibu bertugas menjaga anak-anaknya sementara suaminya bertanggungjawab memberikan nafkah setiap bulannya.

Setelah mereka berpisah, ada seorang teman mengajaknya bekerja diperusahaan garment. Meskipun sebagai single parent menjaga anak-anak merupakan kebahagiaan bagi dirinya sebab bisa terhindar dari kekecewaan hati yang ditimbulaj akibat ulah suaminya. Namun dalam kesendiriannya bersama anak-anak merasakan kecemasan dan sering tidak bisa tidur malam atau insomnia. Ditengah kegelisahannya itulah kehadiran ke Rumah Amalia dengan berdoa bersama anak-anak Amalia sedikit demi sedikit membawa ketenangan hatinya.

'Allah Maha mendengar, disaat saya sudah putus asa, doa anak2 Amalia yang memohon agar keluarga kami rukun kembali seolah menjadi nyata. Saya melihat perubahan anak-anak yang cuek terhadap penderitaan saya menjadi mengerti apa yang saya rasakan, anak-anak menjadi penurut dan baik.' tutur beliau. Bahkan sampai beliau bertemu kembali dengan suaminya. tatkala melihat perubahan sikap dan perhatiannya, suaminya mulai berusaha mendekatinya kembali dan memilihkan hubungan pernikahan yang sudah hancur. Selama setahun perpisahannya, kehidupan rumah tangga dapat dipulihkan, akhirnya bisa kembali berkumpul bersama suami dan anak2 yang dicintainya. 'Alhamdulillah, Mas Agus Syafii, keluarga kami berkumpul kembali. Hanya kekuasaan Allahlah yang merekatkan keluarga kami menjadi utuh.' Ucap beliau ditengah butir-butir air mata yang berlinang. Malam itu kami terasa indah karena hati yang penuh kebahagiaan menyelimuti kami semua. Subhanallah.

---
Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah : 186).

by: M. Agus Syafii

Selasa, 21 Desember 2010

Pengorbanan Seorang Suami

Di dalam rumah tangga senantiasa dibutuhkan pengorbanan. Pengorbanan seorang suami kepada istri atau istri terhadap suami membuat keluarga menjadi indah, damai dan bahagia. Saya pernah mengenal seorang bapak yang memiliki seorang istri yang dicintainya dan tiga putri. Pernah beliau berkunjung ke Rumah Amalia. beliau bertutur pernah istrinya mengeluh, dia ada yang dirasakan sakit untuk buang air karena itulah mengajaknya untuk ke dokter, begitu diperiksa dokter meminta untuk diopname karena istrinya sakit kanker usus. Dan dikatakan oleh dokter, istrinya tercinta hidupnya tidak lama lagi, 'astaghfirullah. .'dalam hening saya berdoa, Ya Allah, cobaan apa yang Engkau berikan kepada kami?'

Dalam kondisi sakit seperti itu istrinya mengatakan bahwa kebahagiaan itu hadir sebab karena sakit inilah malah membuat kami sekeluarga semakin rajin beribadah dan dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. tuturnya. Sampai kemudian istri yang tercinta menjalani operasi, dia menyaksikan langsung gumpalan darah yang sebesar telur ayam telah dikeluarkan dalam jumlah banyak. Ditengah rasa pilu dihati dia berusaha tersenyum ketika wajah istri saya sedang menatap dan mengatakan, 'Ayah sabar ya..Insya Allah nanti saya sembuh.' wajahnya begitu tenang dan terlihat cantik.

Padahal hatinya terasa diiris-iris oleh pisau, sakit dan tidak karuan. Dalam kondisi seperti itu istrinya mengatakan ingin pergi umrah bersamanya. Masya Allah...walaupun hati dibuat tegar namun airmatanya tak mampu ditahan, airmata itu mengalir begitu saja dengan derasnya. Setelah operasi dokter hanya mengatakan, hanya Allah yang akan memberikan kesembuhan. beliau bersama-sama anak-anak berdoa untuk kesembuhan ibunya.

Itulah sebabnya beliau bersama istri dan anak-anak selalu mengajak ke rumah Amalia, berkumpul dan berdoa bersama anak-anak Amalia memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk kesembuhan istri, tuturnya. selain bagi kami kegiatan ini memulihkan kondisi istri saya namun juga membangun kebersamaan untuk keluarga kami, lanjutnya. Lima bulan setelah operasi, berat tubuhnya menjadi naik. Dokter menyarankan agar istrinya mempertahankan berat tubuhnya. dokter yang menangani istrinya geleng-geleng kepala, dokter itu mengatakan hal ini sungguh keajaiban. 'Hati kami sekeluarga bahagia, bersyukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,' ucapnya. anak-anak menangis, istrinya menangis dan dirinya juga menangis karena yakin keajaiban hanya akan mungkin terjadi karena kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Iman saya makin kuat, saya jadi tambah yakin dengan KemahabesaranNya, hanya mengabdi hidup dan mati saya untuk Allah.. Bagi saya hanya satu, doa dapat mengubah yang buruk bisa menjadi baik dan yang salah menjadi indah dalam hidup ini.' Begitulah tutur seorang suami yang penuh keikhlasan dan pengorbanan menjaga istrinya dikala sakit. Subhanallah. .

--
Barang siapa menggembirakan hati istri, (maka) seakan-akan menangis takut kepada Allah. Barang siapa menangis takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya dari neraka. Sesungguhnya ketika suami istri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan istri (diremas-remas) , maka berguguranlah dosa-dosa suami & istri itu dari sela-sela jarinya. [HR. Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Al-Khudzri].

by: agussyafii

Jumat, 17 Desember 2010

Akibat Bermain Api

Banyak yang mengira berselingkuh itu nikmat. Di dalam alam bawah sadar perselingkuhan itu menyenangkan namun disaat kesadarannya telah pulih maka batin menjadi tersiksa, penyesalan berkepanjangan apabila perbuatannya diketahui oleh pasangan hidupnya. Tentu saja yang menjadi korban bukan hanya dirinya tetapi juga pasangan dan anak-anak yang tidak berdosa juga menjadi korban secara psikologis mengalami guncangan. Saran saya, jangan bermain api. Nanti terbakar.

Pernah saya bertemu dengan seorang laki-laki muda di Rumah Amalia. Ia tidak bisa melupakan kekasih gelapnya namun ia ingin melepaskan darinya. Ia merasa malu pada istrinya, malu pada orang lain, kenapa ia bisa berselingkuh dengan perempuan lain. Ia merasa berdosa atas semua perbuatan yang dilakukan. Perbuatan itu sudah setahun lalu dilakukan. Pada dasarnya dirinya bukan laki-laki yang mudah tergoda, pertemuan itu bukanlah disengaja, kebetulan ada kegiatan bersama dan kekasihnya yang mengejar-ngejar tetapi begitu sudah mendapatkan malah ia yang tergila-gila padanya.

Lantas mengapa perselingkuhan itu terjadi? Awalnya ia melakukan hanya ingin menunjukkan ego laki-laki yang menganggap dirinya mampu menggaet perempuan yang lebih cantik dari istrinya. ia lakukan karena istrinya pekerja keras dianggapnya terlalu cuek dan telah merendahkan harga dirinya sebagai suami. Namun belakangan yang terjadi malah sebaliknya. Keadaannya malah membaik, ia merasakan ada perubahan dari sikap istrinya, lebih banyak perhatian dan waktu untuknya. Kenyataannya sekarang malah dirinya yang tersiksa, sakit dan merasa berdosa dan hina. Kemudian ia berisiniatif untuk bershodaqoh dan berdoa bersama di Rumah Amalia. 'Mas Agus, tolong bantu saya agar terlepas dari perasaan salah dan bisa kembali bersama keluarga.' Ucapnya penuh isak dan tangis. Saya mengajaknya untuk memperbanyak istighfar. Memohon ampun kepada Allah dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. Selanjutnya kami berdoa bersama.

Beberapa hari kemudian ia bersama istri datang kembali ke Rumah Amalia. Kondisinya semakin membaik, sedikit demi sedikit. Keluarga itu telah kembali rukun dan bahagia. Semuanya bersyukur kepada Allah atas ujian yang telah dilalui dan kasih sayang Allah yang telah menyelamatkan keluarganya dari kehancuran. Subhanallah.

'Tanamkanlah kesabaran dalam menghadapi segala kesulitan, bencana dan kesengsaraan. Kesabaran merupakan akhlak yang mulia. Bersandarlah kepada Allah dan mintalah senantiasa perlindunganNya dari segala bencana dan penderitaan. Jangan berharap pertolongan dan perlindungan dari siapapun kecuali hanya kepada Allah.' (Ali bin Abi Thalib).

by: M. Agus Syafii

Memberi, Mengobati Luka Dihati

Dalam kehidupan kita sehari-hari hampir mudah tanpa kesulitan kita bisa menemukan orang yang kecewa, marah dan sakit hati dimana-mana. Ditelevisi, koran, radio, dijalanan, supermarket, pasar bahkan di dalam rumah. Mulai demo mahasiswa yang kecewa dengan pemerintah, karyawan yang kecewa dengan manajemen perusahaan, suami yang kecewa dengan istri, istri kecewa dengan suami, anak kecewa kepada orang tua, orang tua kecewa kepada anak. Murid kecewa kepada guru atau sebaliknya semua menjadi terlihat lazim kehidupan ini dipenuhi dengan taman bunga kekecewaan, kemarahan dan sakit hati.

Maka kita menjadi begitu mudah menemukan penderitaan dariapada kegembiraan, lebih mudah menemukan orang yang sakit hati daripada orang yang senantiasa bersyukur, lebih mudah ketemu dengan wajah yang cemberut daripada wajah yang tersenyum. Bahkan saya sering mendapatkan keluhan seperti ini, Mas Agus, kenapa saya sudah sholat dan berdzikir tetap saja hati saya masih terasa perih?' Luka dihati adalah akibat kekecewaan karena kebiasaan kita untuk mencari, meminta dan menuntut agar kehidupan memenuhi keinginan kita padahal di dalam kehidupan kita telah menyediakan yang terbaik untuk kita. Sholat dan dzikir menjadi tidak berarti apabila tubuh kita masih dikuasai oleh hawa nafsu keinginan dan tuntutan yang tiada habisnya. Berbagai keluhan muncul dari susah berkonsentrasi, dikendalikan marah, masa lalu yang menyakitkan, masa depan yang menakutkan sampai rizki yang tidak pernah cukup, semua itu muaranya adalah KEKECEWAAN.

Sholat dan berdzikir mengajarkan kita agar senantiasa mengingat Allah, menyerahkan kehidupan sebagaimana yang menjadi ketetapanNya. Kita berjalan dengan cahaya ilahiah. Bila hati kita sudah mampu berserah kepada Allah, kita tidak mencari, meminta dan menuntut melainkan 'Memberi.' Di dalam aktifitas memberi mensucikan hati kita dari segala kotoran hati sehingga bisa dipahami bagi mereka yang rajin memberi mengalami banyak keajaiban seperti jarang sakit, rizki yang berlimpah dan mudah sekali wajah untuk tersenyum. Ditengah kondisi sosial seperti sekarang yang serba meminta dan menuntut, kegiatan memberi menjadi terasa indah sebab memberi bagaikan cahaya matahari ditengah kegelapan. Cahaya itulah yang menerima kegelapan hati kita ketika dipenuhi dengan meminta dan menuntut.

Akan semakin indah apabila memberi menjadi obat luka dihati terutama setiap kali kita memberi tidak disertai dengan harapan atau menuntut dari apa yang telah kita berikan. Banyak kisah teman yang menuturkan bagaiman keajaiban memberi dengan penuh keikhlasan mengalami 'Unexpected Harvestings. ' Menuai hasil yang tidak diharapkan, memetik buah dari pemberian dengan penuh keikhlasan, seperti senyuman yang dijumpainya setiap saat, sembuh dari sakit tanpa disangka dan diduga, pertolongan Allah disaat terjepit, perhatian, makin disukai banyak teman, usaha yang semakin maju, karier yang melejit, keluarga yang senantiasa rukun dan bahagia. Masih banyak lagi kisah yang menceritakan keajaiban memberi, yang membuat hidup ini menjadi indah. Mengubah air mata menjadi permata. Hidup bagai ditaman bunga yang penuh warna.

'Dan Allah senantiasa memberi pertolongan kepada hambaNya yang senantiasa ia memberi petolongan kepada saudaranya.' (HR. Muslim).

*) Materi On Air Radio Bahana FM Jakarta, Rabu malam ini

by: M. Agus Syafii

Doa Yang Menenteramkan Hati

Pernah pada suatu hari di Rumah Amalia ada seorang perempuan cantik diantar suami, Ia mengeluh, 'Mas Agus, saya sudah tidak sanggup lagi untuk hidup. Saya lebih baik mati saja. Saya tidak sanggup lagi menjalani kehidupan.' Ibu ditengah keresahan dan suaminya nampak tidak berdaya dengan keadaan istri seperti itu. Beberapa hari yang lalu istrinya sempat dirawat di rumah sakit karena menegak racun serangga. Alhamdulillah, istrinya masih bisa diselamatkan. Walaupun begitu sang istri masih juga pengen mati. Gairah hidupnya telah menghilang. Sekujur tubuh istrinya terasa sakit semua. Ia merasa hidupnya penuh penderitaan.

Ketika sebelum menikah ayahnya sangat keras. Menuntut agar bisa menyelesaikan kuliah dan tidak boleh bergaul dengan teman laki-laki yang dianggapnya sebagai 'racun' Setiap kali menghadapi masalah selalu saja dipendamnya. Tidak berani bercerita terhadap siapapun. pemberontakan dilakukan dengan memaksa pacarnya untuk segera menikah. begitu menikah bukan malah menyelesaikan masalah namun masalahnya makin bertumpuk. karena ternyata harus tinggal bersama mertuanya, semua yang dilakukan serba salah justru dalam kondisi hamil. Kuliahnya terputus. Kehamilannya semakin disesali. Sementara suaminya harus bekerja pulang malam. Bahkan sampai melahirkan harus berjuang sendirian. mengasuh anak dan membesarkan terasa menyiksa.

Tiba-tiba timbuk ingin bekerja, mendapatkan uang sendiri, ingin melanjutkan kuliah, ingin mandiri dengan mengontrak rumah bersama suami dan anaknya sehingga tidak lagi berkumpul dengan mertuanya. Dengan berbagai keinginan dan tidak ada tempat untuk mengadu dan mengeluh ikut merasakan apa yang dideritanya. Dorongan untuk mengakhiri hidup begitu sangat kuat. Sampai tanpa menyadarinya ia sudah mengambil racun serangga dan meminumnya dengan harapan bisa mengakhiri penderitaan. Saat itu yang terpikir itulah cara untuk terbebas dari penderitaan.

Saya kemudian mengajak pasangan suami istri untuk mengambil air wudhu dan Mengokohkan hati agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah adalah satu-satunya solusi dari masalah yang mereka hadapi. Disaat saya menanyakan apakah di rumah sering membaca alquran? Suami istri itu saling menatap dan mengatakan dari sejak pernikahan mereka tidak pernah mengaji. Ibadah sholatpun jarang dilaksanakan. Tenggelam dalam mengejar materi telah membuat lupa terhadap Allah membuat rumah tangga terasa kering. Beberapa istighfar, air matanya mengalir. Dalam berdoa bersama memohon ampun kepada Allah dan agar diberikan kekuatan dalam menjalani hidup. Doa itu telah menenteramkan hati pasangan itu. Isyak tangis terdengar. Hati yang kering seolah tersirami dengan kesejukan embun dipagi hari.

Dibeberapa kali kesempatan pasangan suami istri datang ke Rumah Amalia bersama sang buah hati. Perkembangannya sangat menggembirakan. Istrinya telah memakai hijab dan suaminya telah berpindah pekerjaan yang memudahkan untuk berkumpul bersama keluarga. Beliau bertutur, 'Alhamdulillah, Mas Agus..kami sekeluarga sekarang lebih banyak berdoa agar menenteramkan hati kami. Menjalankan ibadah sholat lima waktu dengan baik dan kami senantiasa menghiasai rumah dengan membaca al-quran.' Subhanallah. .

'Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.' (QS. ar-Raad : 28).

by: M. Agus Syafii

Kamis, 16 Desember 2010

Dzikir Mengatasi Kecemasan

Pernah ada yang bertanya kepada saya begini, 'Mas Agus, kenapa ya bila saya cemas bisa sampai berkeringat dingin, seluruh tubuh terasa lemas, saya kayak mau mati.' Saya kemudian bertanya padanya, 'Sebabnya kenapa?' ia menjawabnya, 'karena saya pernah periksa ke dokter dan dokter itu mengatakan saya menderita hipertensi, sejak itu saya merasakan bibir saya pecah-pecah, kering dan dada seperti sesak, kondisi itu terjadi bila saya sedang berada dalam keramaian, segera saya minum air , setelah itu merasa lega, gangguan itu menghilang namun gangguan itu bisa muncul kapan saja bahkan sekarang terbilang sering sampai saya takut untuk beraktifitas, takut kehabisan air, takut mati dijalan.'

Itulah gambaran gejala kecemasan dan kepanikan yang makin banyak diderita oleh masyarakat dengan intensitas kerja yang begitu tinggi. Gangguan cemas berat yang berulang, tidak terbatas pada situasi atau rangkaian peristiwa tertentu, karena datangnya tanpa kita duga sebelumnya. Gejala kecemasan atau ketakutan terhadap sesuatu akan terjadi, takut di PHK, takut ditinggal oleh suami atau istri, takut dicopot dari jabatan atau takut miskin menyebabkan timbulnya somatik seperti berdebar-debar, nyeri hati, badan sakit. Gejala yang lainnya seperti napas memendek, lemah, leher terasa tercekik, kepala pusing, berkeringat, tubuh bergetar, perasaan mual, gangguan pada perut, terhuyung-huyung, mau pingsan. Hal itu terjadi hanya selama beberapa menit, terkadang bisa juga lama. Siapapun yang mengalami serangan kecemasan dihinggapi ketakutan, terburu-buru meninggalkan tempat tertentu seperti kerumunan orang banyak, di dalam bus atau pasar bahkan kalo yang sudah berat
bisa langsung pingsan.

Pertanyaannya lantas bagaimana kita agar terbebas dari kecemasan seperti itu? Pertama, Hindarilah minum obat penenang. obat hanya menghilangkan gejalanya, tidak menyembuhkan. kesembuhan datang dari cara kita mendekatkan diri kepada Allah. Itulah sebabnya dzikir adalah obat yang paling ampuh mengatasi kecemasan dalam hidup kita. Kedua, Dzikir sebagai media bersyukur. Bersyukurlah disetiap perubahan hidup kita, perubahan yang membuat kita senang atau bersedih, bahagia atau menderita haruslah disyukuri. Ketiga, berdizikir sebagai bentuk kepasrahan kepada Allah. Apapun yang terjadi serahkan semua itu kepada Allah maka sikap berserah diri kepada Allah membuat hati kita menjadi tenang dan menghilangkan kecemasan. Sebagaimana Firman Allah,

'Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.' (QS. ar-Raad : 28).

by: M. Agus Syafii

Keajaiban Sabar Dan Sholat

Ketika dunia hampir dikuasai dengan pendekatan teknis dan teknologi muncul kehidupan yang kering, mekanistik bahkan ganas. Produk teknologi tanpa visi cinta kasih Ilahiah menjadikan hidup begitu teknis melayani tuntutan manusia pada level 'animality'. Ketiadaan 'sense of meaning' yang menimpa masyarakat industri begitu mudah menyeret kita pada situasi putus asa dan bunuh diri. Bunuh diri merupakan suatu bentuk kegawatdaruratan dalam bidang psikiatri, bunuh diri sendiri sebuah tindakan pengakhiran hidup yang dilakukan dengan sengaja. Bahkan tindakan ini juga dikatakan sebagai bentuk tindakan penghancuran diri yang dilakukan secara sadar, bukan tindakan yang acak dan tanpa tujuan.

Dalam pandangan Emile Durkheim, ada tiga kelompok, kelompok pertama egoistic, adalah yang melakukan tindakan bunuh diri karena tidak mempunyai ikatan yang kuat dengan kelompok sosialnya dalam pengertian merasa dikucilkan, tidak menikah, bercerai. Kedua, kelompok altruistic, yang melakukan bunuh diri sebagai bentuk loyalitas, pengabdian pada kelompoknya. misalnya harakiri. Kelompok ketiga, anomic, tindakan bunuh diri yang diakibatkan tidak mampu menghadapi perubahan nilai dan standar hidup di masyarakat, misalnya kehilangan pekerjaan, krisis moneter berakibat ditutupnya usaha.

Dari sisi psikologi memandang adanya fantasi yang didalamnya keinginan untuk melakukan balas dendam, kekuatan, kontrol dan hukuman, keinginan untuk bersatu dengan mereka yang sudah meninggal atau memperoleh kehidupan yang baru, Fantasi ini terjadi pada umumnya karena kehilangan cinta dan kasih sayang atau bentuk narsistik. Menurut Teori Freud, bunuh diri atau penghancuran diri merupakan bentuk agresif yang diarahkan kepada keinginan melawan diri sendiri yang memasuki ruang alam bawah sadar, ambivalensi akibat kehilangan cinta dan kasih sayang.

Itulah sebabnya dalam pandangan Islam penghayatan kasih sayang menjadi sebuah pencegahan terhadap proses penghancuran diri atau bunuh diri. penghayatan kasih sayang berarti memahami tentang ridha. Ridha merupakan sikap dasar pengetahuan, kesadaran dan keyakinan bahwa kasih sayang Allah meluap memenuhi ruang dan waktu serta sesungguhnya kita hidup dalam lingkup kasih sayangNya. Sikap ridha akan selalu berpikir positif terhadap hidup karena dibalik fragmen kehidupan yang terkadang tampil adegan-adegan yang pahit dan buram yang dibaliknya terkandung hikmah dari pancaran kasih sayang Allah.

Keridhaan kenapa bisa mencegah terjadinya bunuh diri? Karena pemahaman keridhaan berarti akan selalu melihat dan menunggu hadirnya hikmah dibalik semua musibah. Setiap musibah menyimpan dua kemungkinan. Pertama, Allah melimpahkan kasih sayang dan teguranNya pada kita melalui cobaan dan musibah dan kedua, suatu musibah muncul karena kelalaian diri kita sendiri. Maka ritme hidup ini senantiasa dialektika antara syukur dan sabar, harapan dan kecemasan, antara kelegaan dan penyesalan. Namun demikian keridhaan akan menghadapinya dengan sikap optimis dan pandangan hidup yang positif karena yakin kasih sayang Allah terbentang melalui dua sayap, disatu sisi melalui sayap Rahman dan RahimNya dan sisi lainnya, melalui taubah dan maghfirah atau ampunanNya.

Jadi, bila sedang menghadapi masalah, jangan membiarkan tenggelam dalam kesepian dan kesendirian. Segeralah ambil air wudhu dan sholat, mengadulah kepada Allah dan bersabarlah dengan berbagai masalah kehidupan yang tengah kita hadapi maka kita akan terhindar dari segala bentuk marabahaya yang menghancurkan diri kita sendiri. Itulah keajaiban sabar dan sholat. Sebagaimana Firman Allah, 'Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.' (QS. al-Baqarah : 153).

by: M. Agus Syafii

Minggu, 12 Desember 2010

Berkah Doa

Pernah suatu hari di Rumah Amalia hadir seorang ibu yang bertutur, 'enam tahun saya tak memiliki anak setelah berdoa bersama anak-anak Amalia dan sholat tahajud. Alhamdulillah Allah mengijabah, akhirnya kami punya momongan. Diawal pernikahan saya dan suami sering ribut karena sangat menginginkan momongan. Kami berdua periksa di Rumah Sakit Fatmawati dan dinyatakan normal dokter. Namun kata dokter saya memiliki kista. Itupun sudah diobati dan sembuh, karena lama tak punya keturunan, kami memaklumi dengan perbincangan tetangga.'

Pernah ada saudaranya yang menawarkan bayi untuk diasuh sebagai pancingan agar punya anak tetapi suaminya menolak, suaminya mengatakan, 'saya nggak mau punya anak yang bukan darah daging saya sendiri. Nabi Zakaria begitu lama juga menanti untuk punya keturunan. Kita belum seberapa dibanding beliau. Saya yakin kelak kita punya anak.'

Tahun demi tahun semua usaha dilakukan. Tiada henti untuk berdoa dan sholat tahajud. Sampai kemudian mengantarkan beliau bersama suami untuk berdoa bersama dengan anak-anak Amalia. Alhamdulillah, akhirnya dianugerahkan momongan. Tutur beliau, air matanya nampak mengalir dipipi. Bersama suami dan sang buah hatinya terlihat lucunya.

'Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim. maka kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkan dari kedukaan. Dan Demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman. Dan ingatlah kisah Zakariya, tatkala ia menyeru Tuhannya, 'Ya Tuhanku janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang paling baik' (QS. al-Anbiya : 87-89).

by: M. Agus Syafii

Sabtu, 11 Desember 2010

Bersyukur Yuk!

Teman, hidup ini akan menjadi indah apabila dalam kondisi apapun yang terjadi kita senantiasa bersyukur, kita panjatkan syukur kepada Allah sebab dengan bersyukur membuat hidup kita dan keluarga kita menjadi tenteram dan bahagia. Syukur adalah kesinambungan hati untuk mencintai Sang Pemberi Nikmat, kesinambungan anggota badan untuk mentaatiNya dan kesinambungan lisan untuk mengingat dan memujiNya.

Syukur hati adalah apabila kita mengakui bahwa apapun yang ada pada diri kita datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagaimana firmanNya. 'Dan nikmat apa saja yang ada pada kalian, maka dari Allah.' (QS. An-Nahl : 53). Itulah sebabnya jangan pernah membiarkan diri terbuai oleh nikmat, kemuliaan, ujian, cobaan dan musibah di dalam hidup sehingga kita lupa diri terhadap yang Sang Pemberi Nikmat.

Sedangkan syukur perbuatan adalah kita bekerja hanya untuk Allah, setiap hamba yang beriman senantiasa mensyukuri hidup ini dengan bekerja sebab bekerja untuk menghidupi keluarga merupakan amal kebaikan kita, sebagaimana firman Allah. 'Beramallah wahai keluarga Daud, untuk bersyukur (kepada Allah).' (QS. Saba' : 13).

Ketiga, syukur lisan adalah membicarakan nikmat Allah. 'Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau menyebut-nyebutnya' (QS. Adh-Dhuha :11). Sementara Rasulullah juga bersabda 'Membicarakan nikmat Allah adalah syukur' (HR. Ahmad). Sebagian ulama mengingatkan kita, 'barang siapa yang menyembunyikan nikmat maka dia telah kufur terhadapnya dan barangsiapa mengucapkan 'alhamdulillah' maka dia telah mensyukurinya. '

Yuk! Kita syukuri hidup ini..

by: M. Agus Syafii

Kamis, 09 Desember 2010

Kasih Sayang Itu Telah Mengubah Sikapnya

Ada satu kisah seorang pemuda yang sejak kecil berprilaku kasar dengan orang lain, memperlakukan buruk kepada siapapun. Kata-katanya seringkali menyakiti hati orang lain. Pemuda itu tinggal disatu kontrakan yang dikelola oleh seorang bapak paruh baya dan istrinya. Karena perilakunya yang buruk membuat dirinya dijauhi oleh setiap orang. Sampai pada satu hari, ditengah malam pemuda itu mengalami sakit perut. Ditengah kesakitannya berteriak-teriak dengan kerasnya. Membuat setiap penghuni kontrakan terbangun, termasuk sang pemilik kontrakan.

Kemudian pemuda itu dibawa ke rumah sakit, setelah diperiksa dokter mengatakan bahwa pemuda itu menderita radang usus yang harus dioperasi dengan segera. bila tidak, bisa berakibat kematian pada dirinya. Pemilik kontrakan memutuskan menanggung semua biaya operasi. Sampai operasi itu dilaksanakan berjalan dengan lancar. Dengan sabarnya pemilik kontrakan dan istrinya menjaganya. Menyuapinya dan mengelap tubuhnya. Berhari-hari mereka menjaga pemuda itu. ia diizinkan pulang. Ketika berada dirumah kontrakan tidak dibiarkan begitu saja sampai dirinya benar-benar pulih dan sehat kembali.

Kasih sayang pasangan suami istri pemilik kontrakan telah membuat pemuda itu menjadi berubah. prilakunya yang kasar mulai ditinggalkan. Kata-kata yang tidak pantas sudah tidak lagi diucapkan. Ibadah sholatnya semakin rajin. Pemilik kontrakan bersyukur kepada Allah karena ada perubahan positif pada dirinya. Seriring waktu berjalan. Pemuda itu menyelesaikan kuliahnya dan diterima bekerja pada sebuah perusahaan ternama yang ditempatkan diluar kota. Memaksanya harus berkemas dari kontrakan. Sebelum keluar untuk berpamitan, pasangan suami istri pemilik kontrakan telah menunggu dan menangis.

Istri pemilik kontrakan bertanya, 'Sudahkah semua barang kau kemasi?' pemuda itu menjawab, 'Sudah.' Ibu itu berkata,' tapi masih ada dua koper lagi..'Pemuda itu terkejut mendengarnya. 'Dua koper yang mana lagi?' tanyanya terheran. ' Sang Ibu pemilik kontrakan menjawabnya, 'Koper pertama, berisi cinta kami kepadamu dan koper kedua, berisi cintamu kepada kami. Bagaimanapun kamu tidak akan sanggup membawanya pergi karena semua itu ada di dalam hati kami.' Pemuda itu menangis, meneteskan air mata, merasakan cinta dan kasih sayang mereka. Dirinya berjanji akan senantiasa mengunjungi mereka karena sudah dinggapnya seperti orang tuanya sendiri. Cinta dan kasih sayang mereka yang tulus telah merubah sikapnya menjadi lebih baik. Subhanallah.

by: M. Agus Syafii

Bangunlah! Bertahajudlah!

Teman, Bangunlah! Bertahajudlah! Merapatkan kaki disisi Allah pada pertengahan malam. Tidak ada seorangpun mengetahui kecuali Allah. Air mata mengalir membasahi pipi dan mencuci bersih hati yang terkotori. Berlindung dan berharap kepada Allah memenuhi segala kebutuhan mendambakan ridha Allah meridhai kita dengan kilauan cahaya disetiap wajah, anggota tubuh, istiqomah dalam beramal, ikhlas dalam hati dan senantiasa berpikir positif.

Nikmatilah! sholat malam melebihi dalam tidur lelap, sholat malam menjadikan berarti dalam hidup kita sebagai amal yang konsisten. Bahkan menjadi bagian yang tak terpisahkan. jadikan hati senantiasa gelisah karena merindukan sholat malam dan senang menyambut malam karena berdiri dihadapan Allah dengan tenang dan khusyuk.

Teman, hidupkanlah malam dengan tahajud dan berdzikir kepada Allah. Allah menggambarkan dengan indahnya bagi hamba-hambaNya yang senantiasa menunaikan sholat tahajud. 'Orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami adalah yang apabila diingatkan dengannya mereka tersungkur sujud, bertasbih, memuji Tuhan, serta tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka.' (QS. Al-Sajadah : 15-16).

Tahajud Yuk!

by: M. Agus Syafii

Selasa, 07 Desember 2010

Beruntunglah Kita Yang Mensucikan Jiwanya!

Kita sebagai khalifah Allah dilengkapi dengan pelbagai kelebihan, tetapi sebagai hamba Allah, ia juga memiliki berbagai kelemahan. Disamping potensi untuk kebaikan, pada diri kita juga terdapat potensi yang menjerumuskanya ke lembah kehinaan. Di satu sisi, kita sebagai manusia memiliki fitrah berketuhanan seperti yang disebut dalam surat ar Rum/ 30: 30 yang menyebabkan ia rindu untuk mendekatkan diri (taqarrub dan taraqqi) kepada Allah, tetapi pada sisi yang lain ,manusia memiliki hawa nafsu yang cenderung suka mengejar kenikmatan sesaat yang sifatnya rendah yang jika diturut, akan menjauhkan hubungan manusia itu dengan Nya.

Dalam surat Ali Imran 14 disebutkan bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk mengikuti dorongan syahwatnya manyangkut wanita, anak-anak, perhiasan emas perak, kendaraan, ternak dan tanah ladang. Kesemua hal tersebut bagi manusia mengandung makna kenikmatan, kebanggaan dan manfaat, dan kesemuanya itu merupakan harta yang bersifat duniawi.

Salah satu penghambat hubungan manusia dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah cinta harta atau hubb ad dunya, mencintai hal-hal yang berskala dekat. Untuk mendekat kepada Allah, terlebih dahulu manusia harus bersih jiwanya, dan cinta harta merupakan salah satu daki yang mengotori jiwanya itu. Salah satu bentuk sifat orang yang cinta harta adalah kikir, dan ia benar-benar merusak jiwa manakala dipatuhi, seperti yang dikatakan dalam hadis Nabi Riwayat Tabrani bahwa satu dari tiga hal yang merusak manusia adalah sifat kikir yang dipatuhi .

Oleh karena itu metode melawan kekikiran adalah tidak mematuhinya yakni dengan cara mengeluarkan sebagian hartanya untuk sadaqah, meski hawa nafsunya menyuruh yang sebaliknya. Perlawanan terus menerus terhadap sifat kikir itu merupakan proses tazkiyyah, dan karena kuatnya pengaruh hawa nafsu maka Al-Qur'an mengisyaratkan perlunya campur tangan kekuasaan untuk melakukan perlawanan terhadap sifat kikir manusia dalam bentuk perintah mengambil zakat bagi yang sudah berkewajiban seperti yang disebut dalam surat at Taubah/9:103 Alqur'an sangat konsisten dalam menganjurkan pengeluaran harta, baik yang diwajibkan (zakat) maupun yang dianjurkan (sedekah), sampai nafs yang sudah tercemar dapat kembali menjadi nafs zakiyyah, seperti pendapat Abu Amr Ibn al A'la yang dikutip oleh ar Razi, yakni nafs yang tidak lagi terbelenggu oleh dorongan-dorongan syahwat.

Apa yang dilakukan oleh Abu Bakar Siddik ketika beliau mengeluarkan harta untuk membebaskan Bilal, seorang budak muslim yang sedang disiksa oleh majikannya karena keislamannya dipandang sebagai perwujudan dari jiwa yang sudah bersih. Seperti yang banyak disebut oleh para mufassir bahwa turunnya surat al Lail/95:18 - adalah berkenaan dengan perbuatan Abu Bakar tersebut. Dapat disebut sebagai puncak tazkiyyah adalah apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim ketika beliau siap melaksanakan perintah Allah menyembelih puteranya, Isma'il, karena posisi Isma'il bagi Ibrahim adalah harta yang tak ternilai, melebihi nilai seluruh hartanya.

Sebagaimana halnya kodrat kita di hadapan kekuasaan Allah, kita tidak bisa menjamin keberhasilan usahanya melakukan tazkiyyah, sebagaimana Rasul juga tidak bisa menjamin keberhasilan usahanya berdakwah sampai-sampai pamannya sendiri tidak beriman seperti yang disebut dalam surat al Qasas/28 : 56. Dalam hal ini Al Qur'an disamping memuji orang yang berusaha melakukan tazkiyah juga menyebut tentang adanya hak otonomi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Surat anNur 21 dan anNisa/5: 49 menyebutkan bahwa Allah mensucikan jiwa dari orang-orangyang dikehendaki Nya.

by: M. Agus Syafii

Senin, 06 Desember 2010

Nikmatnya Iman

Malam yang sepi, udara terasa dingin. Hujan mengguyur jalanan tampak basah kuyup. Seorang bapak yang berprofesi pengusaha menikmati teh hangat, setiap sruputannya terasa nikmat. Malam itu di Rumah Amalia bertutur, sudah lama dirinya bertaubat, tidak mau lagi berkumpul-kumpul untuk melakukan hal-hal yang negatif. Teman-temannya selalu mengejek dengan tujuan agar dia mau ke jalan yang lama. Teman-temannya merasa kehilangan, melontarkan cemohan. 'Nggak usah sok alim lah.' 'Apa kamu sudah yakin akan masuk surga? 'Sudah hapal belum Juz Amma?' 'Apa kamu sudah ngerti tuh isi al-Quran?'

Setelah menghela napas, matanya berkaca-kaca. Tiba-tiba air matanya menetes deras. 'Saya memang bukanlah orang Islam yang baik Mas Agus. Namun yang jelas dulu saya adalah pemabuk, alhamdulillah sekarang tidak lagi. Dulu, saya suka memukul istri dan menghajar anak-anak karena hal-hal yang sepele. Saya mudah marah tapi sekarang tidak lagi. Dulu saya tidak pernah pulang, sekarang kalo tidak pulang, saya kangen dengan anak-anak dan istri saya.' ucapnya. 'Saya bisa merasakan nikmatnya iman kepada Allah dan itu telah merubah segalanya yang ada pada diri saya menjadi lebih baik.' Lanjutnya.

Teman, iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala hanya bisa dirasakan bukan diperdebatkan. Iman menjadikan hidup kita, transformasi diri sehingga kita bisa berubah dan berguna bagi sesama. Iman adalah sebuah perubahan dari benci menjadi cinta, hina menjadi mulia, sengsara menjadi bahagia, tangisan menjadi senyuman. keburukan menjadi kebaikan.

'Barang siapa mengerjakan amal sholeh, baik laki2 maupun perempuan, dalam keadaan beriman maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami balas mereka dengan pahala yang lebih baik atas apa yang telah dikerjakan.' (QS. an-Nahl :97).

by: M. Agus Syafii

Sabtu, 04 Desember 2010

Membalas Keburukan Dengan Kasih Sayang

Beberapa waktu lalu ada seorang perempuan muda, pimpinan dari sebuah perusahaan yang cukup ternama datang ke Rumah Amalia karena terkena depresi berat. Diusia perkawinannya yang cukup muda mengalami guncangan yang cukup hebat, suami berterus terang bahwa dia memiliki Wanita Idaman Lain, yang membuat harga dirinya tercabik-cabik ketika WIL itu diperkenalkan oleh dirinya.

Air mata itu terurai, mengalir dipipi. Dua kali bertemu dan curhat kemudian kami mengajaknya sama-sama berdoa memohon kepada Allah agar mampu mengubah benci menjadi kasih sayang. Memaafkan semua perbuatan suami yang telah menyakiti hatinya. Ibu itu mengatakan, ' Rasa sulit ketika Mas Agus mengajarkan kepada saya untuk mengalahkan kebencian dengan kasih sayang kepada orang yang telah melukai hati justru orang yang saya cintai, namun saya baru mengerti maksud Mas Agus agar saya lebih mengasihi dan menerima sebagai Allah menerima dan mengasihi suami. Saya yakin Allah senantiasa menyertai saya.'

Ibu itu bukan hanya keluar dari depresi beratnya namun juga lebih menyayangi suami dan yang lebih indah dalam hidupnya adalah setiap menghadapi masalah dan kesulitanm dirinya memilih bersandar kepada Allah sehingga dirinya mampu mengalahkan kebencian dengan kasih sayang. Itulah yang menyebabkan suami insyaf dan tersadar atas kekeliruan yang dilakukannya. Subahanallah.

'Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar.' (QS. Ali Imran : 173-174).

M. Agus Syafii

Jumat, 03 Desember 2010

Manisnya Iman

Justify FullBagaimana cara mengetahui bahwa kita benar-benar telah beriman? Cara yang paling mudah dan sederhana untuk mengetahui bahwa kita benar-benar beriman adalah ketika kita tertimpa musibah, ujian atau cobaan apakah kita mampu mengembalikan segala urusan kepada Allah? Jika kita mampu mengembalikan segala sesuatu yang menimpa kita, baik suka maupun duka datangnya dari Allah. Maka kita telah benar-benar beriman.

Ketika kita mampu berpegang teguh kepada keimanan kita kepada Allah niscaya kita merasakan manisnya iman. Dalam keadaan suka kita bersyukur dan di saat kita tertimpa musibah kita mampu bersabar. kemampuan untuk bersandar kepada Allah itulah yang disebut dengan benar-benar telah 'keimanan.' Tidak ada daya upaya apapun kecuali hanya kepada Allahlah kita bersandar dan Allah memudahkan segala urusannya. Sebagaimana Firman Allah yang berbunyi,

Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam segala urusannya (QS. Ath-Thalaq : 4).

Rasulullah juga menyampaikan tips agar kita bisa merasakan manisnya iman, sebagaimana sabdanya,

'Ada tiga perkara jika seseorang mampu melakukannya maka ia akan merasakan manisnya iman. Pertama, ia mencintai Allah dan rasulNya melebihi rasa cintanya kepada orang lain. Kedua, ia mencintai seseorang semata-mata karena Allah. Ketiga, ia sangat benci apabila kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci apabila dimasukkan ke dalam neraka.' (HR. Muslim).

by: agussyafii

Rabu, 01 Desember 2010

Kaya Yang Berkah

Ketika ada pertanyaan. Penting mana, kaya atau berkah? Tergantung tolok ukur yang digunakan, bila hanya berpikir mendapatkan dan mengumpulkan uang semata maka memilih kaya dengan cara apapun. Namun bila yang digunakan adalah tolok ukur adalah kehalalan, uang yang diterima bersumber pada yang benar dan diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka memilih keberkahan.

Di zaman seperti sekarang ini, banyak orang mengatakan 'Mencari yang haram aja susah, apalagi mencari yang halal' sehingga mencarinya dengan segala cara, mengejar materi yang penting pokoknya dapat. yang penting, kaya. Mengabaikan yang halal dan haram seolah menjadi lumrah. Namun bila kita cermati secara seksama harta yang banyak berarti kemudahan, kesenangan, menghadirkan kegembiraan berujung derita karena didapat dari sumber yang haram. Demikian juga yang hartanya sedikit, susah, tidak menyenangkan ternyata akhirnya membahagiakan karena didapat dari sumber yang halal.

'Akan datang suatu zaman manusia dimana cita-cita mereka untuk kepentingan perut mereka, kemuliaan mereka dilihat dari atribut perhiasan mereka, kiblat mereka adalah perempuan yang molek dan agama mereka adalah uang dan harta benda, mereka itulah seburuk-buruknya generasi. Dan tidak ada kebaikan disisi Allah.' (HR. ad-Dailami).

Kekayaan tidak menjamin hidup kita bahagia, sebagaimana kemiskinan bukan jaminan hidup kita susah. Alangkah indahnya bila kita menjadi orang kaya yang berkah karena kekayaan yang membawa keberkahan menghadirkan segala kebaikan, menghapus kegelisahan, menghilangkan keputusasaan, menambah optimis dan mengokohkan iman dan taqwa kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Teman, Mari kita sama2 berdoa memohon kepada Allah agar berkenan melimpahkan rizki yang membawa keberkahan untuk kita dan keluarga kita,

'Ya Allah, curahkanlah keberkahan dari apa-apa yang telah Engkau berikan rizki kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.' (HR. Ibnu As-Sani).

by: M. Agus Syafii