Jumat, 25 Desember 2009

Pesan Qurban


Pagi di hari Ahad anak-anak Amalia wajahnya tersenyum cerah. 2 ekor kambing dari dermawan terasa kebahagiaan untuk anak-anak Amalia. Tak lama kemudian Lita menyampaikan apa saja kegiatan Qurban Untuk Amalia. Diawali oleh pembacaan ayat suci al-Quran oleh Ari dan terjemahan oleh Melly. Tibalah waktu saya menyampaikan Pesan Qurban bagi anak-anak Amalia. Wajahnya berbinar-binar mendengarkan cerita.

Ditengah kerinduan Nabi Ibrahim untuk menemui Siti Hajar, istri tercintanya dan Nabi Ismail, putranya ditengah gurun tandus. Nabi Ibrahim bertemu dengan keduanya, saling menumpahkan kerinduan yang selama ini terpendam. Tempat pertemuan Nabi Ibrahim dengan istri dan putranya sekarang di kenal dengan Padang Arofah. Sesudah mereka melepas kerinduan, mereka kembali ke Mekkah. Nabi Ibrahim nampak kelelahan. Di dalam tidurnya Nabi Ibrahim bermimpi mendapatkan perintah oleh Alloh SWT agar menyembelih putranya Nabi Ismail sebagai kurban. Ketika terbangun dari tidur Nabi Ibrahim hatinya berdebar-debar, itulah ujian yang datangnya dari Alloh SWT.

Ujian ini adalah ujian yang terberat bagi Nabi Ibrahim bila dibanding dengan ujian disaat Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Alloh SWT untuk meninggalkan Siti Hajar dan Nabi Ismail di gurun yang tandus, tidak ada tanaman dan sumber air. Bagaimanapun beratnya ujian harus dilaksanakan. Kemudian disampaikanlah perintah Alloh SWT kepada putranya Nabi Ismail.

Anak-anak Amalia terlihat mendengarkan dengan khidmatnya. Tak lama terdengar suara Dani, 'Nanti Nabi Ismail diganti dengan domba..' 'Dengerin Kak Agus tuh..' kata Ari menyuruh Dani. 'Terus gimana Kak?' Tanya Egi.

Nah, selanjutnya Nabi Ibrahim menyampaikan pesannya kepada putranya Nabi Ismail. 'Hai Ismail! Tadi malam aku diperintahkan oleh Alloh SWT untuk menyembelihmu, bagaimana menurutmu, nak? Nabi Ismail menjawab tanpa ragu, 'Wahai ayahanda, sekiranya itu perintah Alloh SWT maka laksanakanlah apa yang telah menjadi perintahnya. ' Ketika Nabi Ibrahim sudah menyiapkan pedang yang akan digunakan untuk menyembelih putranya, pedang itu sudah hendak digunakan, tiba-tiba digantikan dengan hewan ternak dan akhirnya Nabi Ismail selamat.

Pada akhir cerita saya menyampaikan untuk anak-anak Amalia bahwa Pesan Qurban dalam keterangan Surat Ash-Shoffat, 100-113, kita haruslah meneladani ketabahan seorang ayah dan putranya dalam keimanan dan berpegang teguh serta taat terhadap perintah Alloh SWT. Sekalipun sebelum peristiwa Qurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sudah sering diuji oleh Alloh SWT. Nabi Ibrahim yang harus diuji dengan kobaran api namun Nabi Ibrahim berserah diri kepada Alloh SWT dan selamat. Sementara Nabi Ismail dan Siti hajar, ibundanya ditinggal sendirian ditengah-tengah gurun yang tandus tanpa bekal apapun dengan penuh ketabahan dan keyakinan kepada Alloh SWT dan juga selamat. Demikian halnya kita, bila kita tabah dan yakin akan pertolongan Alloh SWT, Insya Alloh kita juga akan selamat.

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS Ash-shoffat: 110)

By: agussyafii